Indahnya Rindu dalam Cinta

Ya Allah,  segala puji bagi-Mu yang telah menciptakan rasa cinta. Rasa cinta yang Engkau lukiskan melalui perantara hambamu yang fana. Kau lukiskan pada anggunnya paras yang menyejukkan mata.

Allah,  berdosakah aku bahwa kini aku telah memberikan sepertiga cintaku pada-Mu melaluinya?
Dosakah jika rasaku begitu  besar pada padanya?
Dosakah aku jika aku hanya menginginkannya?
Dosakah aku jika aku ingin bersamanya?  Dosakah aku jika aku ingin berjuang selamanya dengannya? 
Dosakah aku jika aku ingin melihat indahnya dikala fajar menyingsing?  Dosakah aku jika aku ingin melihat manisnya disaat rembulan menerpa? 

Allah, sungguh ia jauh lebih indah dari rembulan. Parasnya,  sikapnya,  hatinya, dan cintanya. Bahkan lebih terang dari Sang Surya. Allah,  parasnya membuat berjuta kali ku tundukkan pandangan dan hatiku. Sikapnya,  membuatku tersenyum dengan sejuta makna bahagia. Hatinya, membuatku tau betapa sucinya ia. Betapa sejuknya ia. Cintanya,  membuatku rela memberikan hatiku padanya.

Allah, salahkah aku? Dosakah aku?  Ketika rasa cintaku begitu besar padanya.  Ketika kini sepertiga hatiku tak akan bisa lagi merasa. Tak akan bisa lagi memakna. Tak akan bisa lagi menerka.  Tak akan bisa lagi merasa,  memakna,  dan menerka rasa yang sama pada sosok yang lain. Sosoknyalah satu-satunya. Selamanya.  Sampai surga

Allah, salahkah aku? Dosakah aku?  Kini setiap hari,  setiap jam,  setiap menit bahkan detik berganti ku tak pernah lelah merindukannya.  Ku tak pernah bosan merasa dan menikmati cintaku padanya dalam rindu.

Allah,  apakah cinta yang ku rasakan tak lebih besar dari cintaku padamu? Apakah cintaku padanya karenamu?  Demi Engkau dzat yang Maha Agung, bahkan setiap detik ku merindukannya ku selalu mengingat nama-Mu. Ku selalu menyebut nama-Mu. Ku selalu bersimpuh di hadapan-Mu.  Agar cintaku padanya tak melebihi pada-Mu.  Agar cintaku padanya karena-Mu

Allah,  sekali lagi keegoisanku merajaiku.  Aku egois pada-Mu. Namun aku memohon Ya Rabb.  Aku hanya inginkan sosoknya. Aku hanya inginkah hatinya. Aku hanya ingin cintanya. Maafkan aku Ya Rabb. Aku egois.  Namun ku ingin dia dan Engkau dalam rasa cintaku. Aku tak ingin jadi hamba pendosa. Aku selalu inginkan cinta-Mu dan cintaku hanya pada-Mu, tapi aku menginginkannya.  Aku menginginkan dia. Dia yang telah membuat hatiku pergi dari jasad ini. Sekali lagi Ya Rabb. Aku ingin dia. Iya,  dia.  Dia dan hanya dia.

Ku harap dia pun begitu padaku. Ku harap dia pun mencintaiku karena-Mu. Walaupun jauh dari kata pantas ku memilikinya. Aku yang tak punya apa-apa. Aku yang pendosa. Aku yang pendusta. Namun bolehkah aku memohon?


Dia yang ku harapkan
Dia yang di sana
Dia yang memberikan cintanya padaku Dia yang membuatku bahagia selamanya dunia dan akherat
Dia yang bisa membimbingku ke taman-taman terindah yang didambakan oleh semua manusia.

Wahai "dia", aku merindukanmu
Wahai "dia", siapakah engkau?


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini